Heboh Bangunan Mirip Toilet Rp112 Juta di Boyolali, Ternyata Untuk Sumur Dalam Sawah

Tata Rahmanta
Bangunan kecil di pinggir sawah Boyolali yang sempat viral disebut mirip toilet dengan anggaran Rp112 juta, ternyata bagian dari rumah pompa untuk sistem irigasi sumur dalam, Selasa (23/9/2025).Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id  – Sebuah bangunan kecil di pinggir sawah Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sempat viral di media sosial. Warganet mempertanyakan anggaran Rp112 juta yang disebut-sebut hanya menghasilkan bangunan mirip toilet di tengah persawahan.

Namun, klarifikasi datang dari Ketua Kelompok Tani Sido Mukti 1, Fajar Nugroho. Ia menegaskan, dana sebesar Rp112 juta bukan hanya untuk bangunan kecil itu, melainkan untuk pembangunan dua unit sumur dalam, lengkap dengan instalasi pipa, listrik, hingga rumah pompa yang digunakan menyimpan peralatan pengairan dan mengamankan panel listrik dari cuaca.

“Bangunan itu bukan toilet, tapi rumah pompa. Dana Rp112 juta dipakai untuk dua sumur dalam dengan kedalaman 110 meter dan 85 meter, pemasangan pipa distribusi 130 meter, jaringan listrik 900 meter lebih, hingga rumah pompa,” jelas Fajar, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, pembangunan dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani, agar hasilnya lebih maksimal dibanding dikerjakan pihak ketiga. Dengan adanya sumur dalam dan sistem irigasi perpompaan tersebut, petani kini bisa menanam padi tiga kali setahun, bukan hanya dua kali.

Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali, Retna Nawangtari, membenarkan bahwa anggaran Rp112 juta itu diberikan untuk program irigasi perpompaan dengan mekanisme swakelola. Dana disalurkan langsung ke kelompok tani penerima manfaat sesuai aturan.

“Jadi anggaran itu tidak hanya untuk rumah pompa kecil, tapi untuk seluruh sistem sumur dalam dan instalasi pengairan yang bisa mengairi 15 hektare sawah saat musim kemarau,” terang Retna.

Pihaknya menegaskan, kabar viral di media sosial yang menyebut dana Rp112 juta hanya menghasilkan bangunan kecil mirip toilet tidak benar. Faktanya, bangunan itu bagian dari sistem pengairan yang justru membantu petani agar tetap bisa panen tiga kali dalam setahun, meski Waduk Cengklik surut saat kemarau.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network