BANTUL, iNewsboyolali.id- Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) DIY GKR Mangkubumi membuka inkubasi bisnis saka wirausaha yang digelar di Ros In Hotel, Bantul, Senin (28/7/2025). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yang diikuti 50 peserta dari empat kabupaten/kota di DIY.
GKR Mangkubumi mengatakan, wirausaha harus diawali sejak dini dan itu benar-benar dia lakukan. Awalnya Mangkubumi meminjam uang kepada orang tuanya untuk mengawali bisnis jual beli beras. Hal ini juga dilakukan adik-adiknya yang membuka penjualan batik.
“Adik-adik harus memiliki usaha. Jangan minta uang orang tua untuk jajan atau beli handphone,” kata Mangkubumi.
Mangkubumi mengapresiasi peserta inkubasi bisnis ini yang sudah memiliki bisnis maupun yang masih rintisan. Produk yang dihasilkan harus dikenalkan ke masyarakat luas, salah satunya dengan pameran produk. Pameran sangat penting untuk mengetahui keinginan dari pembeli ataupun pelanggan.
“Kualitas harus dipertahankan. Jadi ada target penjualan dari lokal nasional sampai ke luar negeri,” katanya.
Perkembangan IT telah mendorong lahirnya beragam platform digital. Selain itu juga banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk.
“Ayo manfaatkan medsos untuk jualan ke luar negeri,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, saka wirausaha ini diperuntukkan bagi adik-adik penegak dan pandega. Program ini diinisiasi Dinas Koperasi dan UMKM DIY dan sudah berjalan selama tiga tahun.
“Saka wirausaha ini satu-satunya hanya ada di DIY. Tujuannya untuk meningkatkan rasio wirausaha dan bonus demografi menghadapi Indonesia Emas 2045,” katanya.
Siwi berharap saka wirausaha ini bisa mewarnai bisnis dari kepramukaan di Indonesia menuju ke internasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, inkubasi ini dilakukan melalui pembelajaran di dalam kelas dan tidak dengan model perkemahan lagi. Perubahan ini untuk mewujudkan saka wirausaha yang andal.
“Kami mendorong anggota ini bisa memiliki usaha. Mereka yang sudah ada bisnis harus naik kelas, dan legalitasnya juga lengkap,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait