Bukan Jalur Pendaki, Warga Diminta Jaga Situs Budaya Timboa di Merbabu

Tata Rahmanta
Kegiatan sosialisasi pelestarian cagar budaya berlangsung di Dusun Margomulyo Timboa, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kamis (17/7/2025). Foto: Ist/

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali mendorong masyarakat Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, untuk lebih peduli dan turut menjaga kelestarian situs cagar budaya di lereng timur Gunung Merbabu.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pelestarian cagar budaya yang digelar pada Kamis (17/7/2025) siang. Sekretaris Disdikbud Boyolali, Lasno, menjelaskan bahwa wilayah tersebut memiliki situs bersejarah yang terletak di ketinggian antara 2.600 hingga 2.900 meter di atas permukaan laut.

“Situs cagar budaya Timboa berada di lereng Gunung Merbabu dan masuk kawasan Taman Nasional. Lokasinya memang sulit dijangkau, tapi penting untuk dilestarikan,” ujar Lasno.

Ia mengatakan, sosialisasi ini difokuskan kepada warga Dusun Margomulyo Timboa, agar mereka memahami nilai penting dari keberadaan situs tersebut. Warga diharapkan bisa turut serta menjaga dan melindungi situs dari ancaman perusakan maupun pengambilan benda-benda bersejarah oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Menurut Lasno, jalur menuju situs Timboa ini sering disalahgunakan sebagai jalur pendakian Gunung Merbabu, padahal Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) telah menegaskan bahwa jalur ini bukan untuk aktivitas pendakian.

“Kami minta warga ikut menolak pendakian dari jalur ini. Dikhawatirkan ada pihak yang justru merusak atau mengambil benda cagar budaya,” tambahnya.

Kasubag Tata Usaha BTNGMb, Nurpana Sulaksono menambahkan bahwa di titik lokasi cagar budaya tersebut terdapat sejumlah peninggalan sejarah seperti batu berundak, teras, batuan, gerabah, prasasti, dan batu lumpang.

“Dengan adanya sosialisasi seperti ini, harapannya situs-situs tersebut tetap lestari dan aman dari kerusakan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga, Jarwanto, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan warga menjadi langkah positif dalam menjaga warisan budaya.

“Sekarang warga sudah paham bahwa jalur ini bukan untuk pendakian umum, melainkan jalur ziarah bagi mereka yang benar-benar memiliki kepentingan spiritual,” kata Jarwanto.

Ia menegaskan bahwa masyarakat sekitar telah ikut mengamankan situs tersebut demi menjaga keaslian dan keberlangsungannya sebagai bagian dari sejarah dan budaya bangsa.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network