“Sebagian besar dari kami hanya punya waktu luang malam hari karena siangnya bekerja. Semut Ireng mewakili semangat itu. Kami mencari mitra yang benar-benar sedang membutuhkan pekerjaan,” jelasnya.
Sementara itu, Fuad Safrudin, Koordinator BWM wilayah Soloraya, turut menegaskan bahwa BWM bukanlah startup abal-abal sebagaimana isu yang beredar. Ia mengaku telah bergabung sejak April 2025 dan kini berhasil membentuk tim beranggotakan 87 karyawan tetap, dengan level M1 hingga M3.
“Isu startup bodong sama sekali tidak benar. Saya sendiri mendapatkan banyak manfaat sejak bergabung. Sistemnya transparan, gaji bisa ditarik kapan saja, dan tidak pernah macet,” tegas Fuad.
Fuad sebelumnya sempat kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19. Ia mengaku pernah menjadi guru, musisi, hingga membuka jasa pembuatan gitar.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait