BANJARNEGARA, iNewsBoyolali.id – Penampilan Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara ini memang tak biasa. Bertato di sekujur tubuh, bergaya kasual dengan kacamata hitam dan kalung rantai besar, Hoho Alkaf kerap dijuluki warganet sebagai “Yakuza dari Banjarnegara”. Namun di balik penampilannya yang nyentrik, Hoho menyimpan semangat besar untuk membangun kemandirian ekonomi desanya.
Salah satu gebrakan Hoho yang kini ramai dibicarakan publik adalah keberhasilannya mengembangkan usaha peternakan ayam petelur lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jaya Mandiri. Lewat BUMDes ini, Desa Purwasaba kini mengelola empat kandang ayam petelur dengan populasi sekitar 7.000 ekor ayam produktif. Usaha ini telah dirintis sejak 2022 dan terus berkembang dalam tiga tahun terakhir.
Setiap harinya, peternakan ini mampu memproduksi lebih dari 400 kilogram telur. Dengan harga jual yang kompetitif dan permintaan pasar yang terus meningkat, BUMDes mampu meraup pendapatan hingga puluhan juta rupiah per bulan. Wilayah pemasaran sejauh ini mencakup Banjarnegara dan Kabupaten Tegal, namun jangkauan distribusi diperkirakan akan terus meluas.
Hoho Alkaf menjadi perbincangan setelah video aktivitas panen telur dari peternakan desa ini viral di media sosial. Banyak warganet mengaku tak menyangka bahwa sosok dengan penampilan "tidak biasa" justru berhasil menjadi motor penggerak ekonomi desa.
Tak hanya ayam petelur, BUMDes Jaya Mandiri juga mengelola berbagai unit usaha produktif lainnya. Di sektor peternakan, unit usaha mencakup kambing, sapi, hingga rusa. Sementara di sektor perikanan, budidaya ikan nila dan lele juga tengah dikembangkan.
Selain sektor pangan, BUMDes kini mulai merambah sektor pariwisata dengan merancang pembangunan pusat kuliner dan destinasi wisata buatan yang ditargetkan menjadi ikon baru wisata lokal di Banjarnegara.
Semua unit usaha ini dikelola secara profesional dengan melibatkan warga lokal sebagai tenaga kerja. Model pengelolaan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat kemandirian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inisiatif Hoho Alkaf membuktikan bahwa desa bisa menjadi entitas ekonomi yang mandiri jika dikelola secara serius dan berbasis potensi lokal. Dengan memaksimalkan peran BUMDes sebagai lokomotif ekonomi, Desa Purwasaba kini tidak hanya menjadi inspirasi di lingkup lokal, tetapi juga di tingkat nasional.
“Desa bukan hanya tempat tinggal, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan. Asal dikelola dengan niat dan strategi yang tepat, hasilnya bisa luar biasa,” kata Hoho dalam salah satu unggahan media sosialnya yang juga ramai dibagikan warganet.
Dari Banjarnegara, kisah Hoho Alkaf adalah bukti bahwa pemimpin desa dengan gaya tak biasa bisa menghasilkan capaian yang luar biasa.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait