BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Lanud Adi Soemarmo Solo menggelar panen sayur kangkung di lahan pertanian milik mereka yang terletak di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Senin (26/5/2025) lalu. Panen kangkung ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang hasilnya langsung dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Adi Soemarmo.
SPPG sendiri menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Komandan Lanud Adi Soemarmo Solo, Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, memimpin langsung proses panen bersama petani binaan Lanud. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari penanaman yang telah terprogram sejak 100 hari sebelumnya.
“Kami menanam kangkung di atas lahan seluas 8,8 hektar bersama petani binaan. Selain kangkung, juga ada bayam, kenikir, kemangi, terong, dan jenis sayuran lainnya,” jelas Marsma Bambang.
Ia menambahkan, di Lanud Adi Soemarmo terdapat Kompi Ketahanan Pangan yang terdiri dari berbagai peleton. Di antaranya adalah peleton pertanian (mengelola tanaman pangan), peleton peternakan (memelihara kambing dan bebek), peleton perikanan (mengelola ikan lele dan nila), peleton kesehatan (memantau kesehatan hewan dan tanaman), serta peleton konstruksi yang membangun greenhouse.
Lebih lanjut, Komandan Lanud menjelaskan bahwa program ketahanan pangan ini menjadi bagian dari tiga program utama pemerintah yang dilaksanakan di Lanud Adi Soemarmo. Pertama adalah pendirian dapur gizi atau SPPG, kedua adalah pelaksanaan program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dengan total 800 siswa yang akan dilantik pada Juli mendatang, dan ketiga adalah program ketahanan pangan yang mendukung keberlangsungan dapur gizi tersebut.
“Harapannya, Kompi Ketahanan Pangan ini dapat menjadi sumber utama untuk mencukupi kebutuhan SPPG milik Badan Gizi Nasional yang ada di Lanud Adi Soemarmo,” ungkap Marsma Bambang.
Sementara itu, Edi, salah satu petani binaan Lanud, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Ia mengatakan, sebelum ada kerja sama dengan Lanud, harga sayur sering anjlok dan tak laku dijual.
“Sekarang sayur kami dibeli langsung oleh Lanud. Harganya stabil, dan kami tidak rugi. Kami berharap program ini terus berlanjut karena sangat membantu ekonomi kami,” ujarnya.
Program ketahanan pangan Lanud Adi Soemarmo dinilai tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di sekitar wilayah pangkalan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait