GROBOGAN,iNewsBoyolali.id-Pemaksaan pengalihan pembelian solar ke dexlite oleh SPBU merupakan inisiatif dari pihak SPBU sendiri akibat adanya sanksi dari pertamina karena kedapatan melayani konsumen nakal atau pengangsu yang diduga ada kerja sama dengan orang dalam SPBU.
SPBU Pulorejo, Purwodadi, Grobogan, Jawa tengah, sempat mendapatkan sanksi dari Pertamina dengan menghentikan operasional selama tiga bulan. Penghentian ini terpaksa dilakukan Pertamina karena adanya temuan aktivitas kendaraan pelangsir atau pengangsu nakal. Hal ini terungkap setelah adanya aduan dari masyarakat tentang aktivitas ilegal kendaraan pengangsu yang marak di SPBU tersebut. Laporan tersebut kemudian segera ditindak lanjuti oleh Pertamina untuk dilakukan pemeriksaan.
Manager Pertamina Jawa Tengah, Taufiq Kurniawan menjelaskan bahwa dengan adanya sanksi tersebut, pihak SPBU Pulorejo kemudian melangkah lebih berhati-hati dan kemudian ngetreat ke seluruh pembeli terutama solar dengan menerapkan sistem paket solar dan dexlite. Dimana konsumen yang beli solar di atas seratus ribu harus dialihkan ke pengisian dexlite, sehingga para pengangsu diharapkan kapok.
Untuk kendaraan yang akan beli solar dua ratus ribu rupiah, maka petugas memaksa dan mengarahkan untuk pembelian dexlite. Seratus ribu rupiah diisi solar dan sisanya akan dilayani pengisian dexlite.
“Itu kan video sebenarnya inisiatif sendiri dari SPBU jadi bukan program dari pertamina, karena beberapa minggu lalu kita kenakan sanksi karena kedapatan melayani pengangsu dan ini ada main dengan operator atau petugas lainnya. Jadi sekarang mereka menerapkan sistem paket solar dan dexlite, jadi kalau beli solar juga harus beli dexlite, sehingga para pengangsu diharapkan bisa kapok dan cari SPBU lain,” ucap Taufiq Kurniawan.
Taufiq Kurniawan juga menambahkan imbas dari pemberlakukan sistem di SPBU Pulorejo tersebut juga berdampak kepada pembeli lainnya yang tidak nakal. Sehingga banyak terjadi keluhan dan komplain dari konsumen. Untuk sementara penerapan aturan tersebut dihentikan untuk sementara waktu mengingat sudah adanya video viral.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
