Pihaknya sangat menyayangkan pernyataan Ganjar tersebut. Apalagi banyak yang dipanggil penegak hukum di tengah kontestasi pilkada. ”Yang jelas tidak ada kaitannya dengan gerak kami memunculkan calon pemimpin Boyolali demi perubahan yang lebik baik,” beber dia.
Menurutnya, banyak pihak yang dipanggil lantaran banyak proyek yang bermasalah. “Mungkin pekerjaan tersistem dan terstruktur mulai bawah sampai atas. Mulai penunjukan langsung sampai lelang. Masyarakat Boyolali sudah tahu, bukan rahasia lagi. Pak Ganjar yang pura-pura nggak tahu. Biasa itu,” katanya.
Kemudian yang perlu dia luruskan dari potongan video tersebut adalah terkait dengan foto-foto pertemuan. Dia menilai wajar sebuah kontestasi mengadakan konsolidasi pertemuan. ”Kita semua tahu hari ini belum masuk masa kampanye. Calon bupati belum ada yang ditetapkan. Orang pertemuan kok dilarang-larang,” jelas Adik.
Menghadapi pilkada Boyolali yang sebentar lagi memasuki tahapan pendaftaran, Adik mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskannya. Yakni memunculkan calon pemimpin yang terbaik untuk bisa menjadi bupati Boyolali 2024-2029. Tak kalah pentingnya, lanjut dia, ketika sudah dilantik bupatinya, bersama-sama mengawal demi perubahan yang lebih baik. ”Sing urung apik ayo didandani bareng-bareng (Yang belum baik mari dibenahi bersama-sama, red),” harapnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait