BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada Senin (15/7/2024) malam sekitar pukul 23.25 WIB mengalami erupsi. Guguran lava meleleh dari puncak gunung sebanyak 12 kali menuju ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur 1.800 meter.
Dalam rilis resmi Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Erwin Widyon menyebut, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Kemudian pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,”ungkapnya, Selasa(16/7/2024)pagi.
Ia menghimbau, kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,”ujarnya
Warga juga dihimbau untuk melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dan waspada karena Gunung Merapi aktif mengeluarkan awan panas sejak 2020 hingga sekarang (2024).
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait