Menikmati Sensasi Pedas Rica-rica Ayam Mbok Usrek di Boyolali

Tim iNews.id
Rica-rica ayam Mbok Usrek kuliner pedas. Foto: iNewsBoyolali.id.

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id  – Bagi anda yang gemar makanan dengan rasa pedas, tidak ada salahnya mencoba datang ke tempat Kuliner legendaris rica rica ayam Mbok Usrek yang berada di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Tempat kuliner ini sudah dikenal sejak tahun 2000 silam, kemudian warung ini sekarang diteruskan oleh anaknya bernama  April.

Warung yang buka dari pukul 08.00 WIB pagi hingga pukul 22.00 WIB malam tersebut selalu ramai dikunjungi oleh pecinta kuliner pedas dari berbagai daerah. Seperti halnya dari wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta bahkan warga Surabaya dan Jakarta.

Sementara menu yang ditawarkan di warung ini, mulai dari rica rica ayam super pedas, pedas biasa, rica rica goreng, nasi goreng suwir rica dan juga nasi telur dadar plus rica. Harga cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 8.500 hingga Rp 12.000.


Rica-rica ayam Mbok Usrek yang berada di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali selalu ramai pelanggan. Foto: iNewsBoyolali.id
 

Salah satu pelanggan  asal Klaten, Kaka Wijanarka mengaku, berlangganan di warung Mbok Usrek sejak duduk di bangku SMA. Menurutnya, olahan kuliner di warung ini sangat cocok untuk dinikmati, selain rasa yang enak rasa pedasnya tidak ada tandingannya.

“Pedasnya super nendang, enak dan pedasnya tidak ada bandingannya. Bawakan saya berlangganan disini sejak sekolah bersama teman teman. Dan sekarang kerja di Boyolali saya kesini lagi,”katanya saat ditemui, Selasa (2/7/2024).

Pemilik warung, April mengatakan, warung ini sebelumnya menjual nasi rica rica ayam pedas dan soto. Awalnya warung ini dikelola oleh orang tua.

“Dulu ini warung ibu saya, karena sudah tidak ada, sekarang saya yang meneruskan. Kalau dulu ada soto juga, tapi sekarang khusus rica rica saja,”ujar dia.

Dalam sehari warung ini dapat menghabiskan ayam sebanyak 100 sampai 150 ekor. 

“Kalau hari Senin sampai Jumat kisaran 100 ekor lebih, tapi kalau Sabtu dan Minggu bisa 150 ekor lebih. Kalau pas hari Sabtu Minggu ramai sekali pembeli sampai gelar tikar di luar warung. Karena tidak cukup, banyak juga yang bungkus dibawa pulang,”kata April.

April menambahkan, olahan rica rica pedas ini memakai bumbu rempah rempah pada umumnya, yang membedakan olahan ini dengan tungku dan kayu bakar.

“Kalau bumbu seperti biasanya saja, resep dari orang tua dulu sampai sekarang masih digunakan. Kalau disini  masaknya pakai tungku. Mulai dari goreng, masak nasi dan juga ayam nya. Tapi kalau kehabisan kayu bakar baru pakai gas,”pungkasnya.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network