Kelelahan Bertugas Ketua KPPS di Boyolali Meninggal Dunia

Tata Rahmanta
Jenazah Ketua KPPS, Didik Wahyudi warga Dukuh Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali siap diakamkan di TPU desa setempat, Sabtu (17/2/2024).Foto: Ist/.

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –   Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pemilu 2024, Didik Wahyudi  Warga Dukuh Barengan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali meninggal dunia, Sabtu (17/2/2024) Pagi. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawa korban tidak tertolong, di duga korban kelelahan saat bertugas.

Ketua Panitia Pemungutan Suara atau PPS Desa Salakan, Parwadi menjelaskan korban adalah didik wahyudi  (54) tahun, yang merupakan Ketua KPPS di TPS 7 Desa Salakan, Kecamatan Teras, Boyolali.  korban bertugas mulai dari pemungutan suara hingga selesai penghitungan pada Kamis dini hari.

“saat itu korban sudah mulai meras sesak napas, dan merasakan lemas. Maka dari rekan-rekannya KPPS meminta korban untuk beristirahat, namun selang beberapa saat korban kembali merasa segar kembali hingga ingin melanjutkan tugas mengawal kotak suara ke kantor desa”, Jelasnya, Sabtu(17/2/2024).

Putra korban,  Desavian Yudha mengatakan  setelah bertugas menjadi ketua KPPS, ayahnya sempat beristirahat di rumah, keluarga ingin membawa korban ke rumah sakit namun korban menolak karena merasa dirinya sudah segar kembali.

“hingga akhirnya pada Jumat sore kondisi bapak  memburuk, kemudian  dibawa ke rumah sakit, sempet membaik sebentar, tapi drop lagi dan  di bawa ke ruangan ICU dan dipasang alat ventilator, namun nyawa bapak tidak tertolong”, tuturnya sedih

Sebelumnya korban sempat mengungkapkan bahwa ayahnya bangga menjadi seorang ketua kpps dan bertugas mengawal terselenggaranya pemilu 2024. bahkan ayahnya sempat berujar akan ada acara kumpul besar di rumah pada sabtu.

“ternyata acara kumpul besar tersebut untuk melepas kepergian ayahnya untuk selamanya”, tambahnya.

Sementara menurut nyuwardi anggota KPU Boyolali, mencatat hingga Sabtu 17 Februari ada 10 petugas angg ota KPPS yang sakit kemudian satu orang meninggal dunia. Rata-rata petugas yang sakit karena kelelahan.

"karena faktor kelelahan , dan proses penghitungan rata rata selesai jam 10 tapi yang sampai pagi juga ada, di TPS juga ada yang sampai subuh jadi wajar kelelahan." Pungkasnya.

Didik merupakan sosok orang yang bertanggung jawa, karena saat bertugas terus bekerja keras dari persiapan hingga penghitungan suara.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network