"Hari ini kita ke Ngaren sekalian jalan. Jadi nantinya kalau untuk jadwal lebih tepatnya di BPBD sudah ada, kita diarahkan, jadi biar nantinya tidak tumpang tindih. Kita berkolaborasi antara PMI Boyolali, PMI Solo dan tentunya jadwal dan titiknya sudah sesuai dengan arahan BPBD. Harapannya semoga bermanfaat buat masyarakat," ujarnya.
Sunarno mengatakan droping air bersih ke daerah Utara Boyolali merupakan ritual rutin setiap tahun saat musim kemarau. Guna mengatasi permasalah itu, ia berkeinginan membuat sumur resapan di daerah tersebut. Pihaknya berharap ada support dari pemerintah daerah.
"Saya punya konsep membuat sumur resapan di daerah Utara sehingga ketika empat tahun atau tiga tahun akan muncul kelembaban di sana. Jadi konsep air hujan ini kan yang di daerah Utara hanya jatuh kembali ke laut begitu saja. Kalau kita bikin sumur resapan sekitar 3 meter itu banyaknya 3000 maka air hujan akan tertampung di bumi dan dikemudian hari akan muncul kelembaban-kelembaban yang kita harapkan bisa menjadi mata air yang baik dan diharapkan di daerah Utara ini tidak terjadi ritual tahunan seperti ini (droping air bersih)," ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait