Partisipasi Politik Bentuk Budaya Demokrasi

Tata Rahmanta
Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Ida Nurul Farida saat menjadi narasumber sosialisasi penguatan demokrasi daerah di Salatiga. Foto/Ist

SALATIGA,iNewsBoyolali.id –  Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Ida Nurul Farida menyatakan, partisipasi politik dari masyarakat yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum (Pemilu) sangat dibutuhkan. Partisipasi politik akan membentuk budaya demokrasi, masyarakat yang melek hukum, beretika (bermoral) dan madani.

"Dengan adanya partisipasi politik itu, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya membentuk budaya demokrasi," kata Ida dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (23/7/2023).

Menurutnya, dalam sistem demokrasi, negara itu berasal dari rakyat yang dikelola rakyat melalui perwakilan untuk kesejahteraan rakyat. "Apabila rakyat tidak mau mengurus negara, maka negara akan diurus oleh para pemburu keuntungan. Untuk itulah, masyarakat harus turut berpartisipasi dalam politik," imbuh politikus PKS ini.

Guna mengedukasi masyarakat terkait hal itu, Ida bersama Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Jateng juga menggelar sosialisasi penguatan demokrasi, termasuk di Salatiga. Dalam sosialisasi yang digelar di Salatiga juga dihadiri oleh Dr. H. Muh. Haris, M.Si. Wawali Kota Salatiga 2 periode dan Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga dari Fraksi PKS Latif Nahari, S.T.

Pada kesempatan itu, Latif, menyampaikan, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan. Sementara, demokrasi Pancasila yang dianut negara dalam pelaksanaannya mengutamakan azas musyawarah-mufakat untuk kepentingan bersama seluruh rakyat yang bersumber pada kepribadian dan juga falsafah hidup bangsa Indonesia.

"Karena itu, seluruh masyarakat yang terdaftar dalam daftar pemilih harus berpartisipasi," imbuhnya.

Dengan komunikasi yang terjalin, lanjut Latif, diharapkan mampu mengurangi perselisihan demi kepentingan bersama. "Partisipasi politik dianggap penting karena mampu membangun komunikasi dua arah," ujarnya.

Sementara itu, Muh Haris menambahkan, netralitas penyelenggara, kampanye hitam (black campaign), sentimen agama, isu SARA, money politik, kesenjangan perekonomian masyarakat, serta kualitas masyarakat dalam menggunakan hak politiknya sangat rendah juga menjadi tantangan sendiri. "Dalam rangka mengantisipasi tantangan yang kerap muncul, maka diperlukan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang baik. Kemudian, perlunya menumbuhkan budaya saling menghormati dengan perbedaan yang ada. Sehingga, mampu menciptakan Indonesia yang damai, aman, dan tentram," pungkasnya.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network