Usai dilakukan ritual dan doa hingga tengah malam, kepala kerbau dan sejumlah sesaji tersebut dibawa menuju puncak Gunung Merapi untuk dilarung. Sementara sejumlah tumpeng menjadi rebutan warga yang telah menunggu di Joglo. Masyarakat meyakini bahwa makanan tersebut akan mendatangkan berkah dalam kehidupannya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk tanda syukur dan terima kasih warga Lereng Merapi Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena diberikan kemakmuran dan bisa bercocok tanam dan lainnya di lereng Merapi.
"Selain itu, warga juga mengirim doa kepada leluhur supaya kehidupan di Gunung Merapi lebih tentram dan sejahtera. Pada sektor pariwisata kegiatan upacara ritual suatu budaya yang perlu dilestarikan dan nguri-nguri budaya serta untuk menarik para wisatawan untuk hadir di daerah ini," ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait