BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Untuk mencegah penularan penyakit antraks Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dibantu para relawan PMI cabang setempat, melakukan vaksinasi terhadap ratusan ekor ternak, di daerah endemis Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel Kabupaten setempat, Rabu (12/7/2023).
Vaksinasi diberikan kepada hewan ternak baik sapi maupun kambing milik warga. Hal ini untuk mencegah lebih dini munculnya penyakit antraks yang sudah terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinakkan Kabupaten Boyolali Afiyani Rifdania, di Boyolali, Rabu, mengatakan Desa Banyuanyar pernah mengalami wabah antraks pada 2012 dimana ada 13 sapi dan lima kambing mati dalam kurun waktu empat bulan dan hasil sampel tanahnya positif antraks.
Ia mengatakan ada lima desa endemis antraks di Boyolali yakni Banyuanyar Kecamatan Ampel, Sumber Agung dan Karangmojo (Klego), Gunung (Simo), dan Simpu (Andong).
"Jadi di daerah endemis ini, sudah dilakukan rutin vaksinasi antraks setiap tahun. Tahun sebelumnya selesai vaksinasi antraks, kemudian muncul Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.
Disnakkan telah menyediakan 2.000 dosis vaksin antraks, sementara jumlah ternak di lima desa endemis mencapai 7.500 sapi. Dari jumlah sapi tersebut, kata dia, belum tentu semua hewan bisa divaksin karena harus kondisi sehat, jantan, cukup umur, dan betina tidak boleh bunting.
Sementara itu, Ketua PMI Cabang Boyolali Sunarno menambahkan, PMI Cabang Boyolali berkolaborasi dengan Disnakkan mendukung program pemerintah daerah melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak di daerah endemis antraks di Desa Banyuanyar Kecamatan Ampel kabupaten setempat.
"Kegiatan vaksinasi ini, memberikan hewan ternak agar lebih aman dari penyakit antraks sehingga tidak menular kepada manusia. Jadi dukungan PMI kepada Pemkab Boyolali melaksanakan vaksinasi antraks sangat penting untuk pencegahan penyakit antraks agar tidak muncul kembali di wilayah ini," kata Sunarno.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait