Meski tidak mengharapkan bencana, namun dalam rangka kesiapsiagaan maka pihaknya berharap agar FPRB dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana untuk mengurangi resiko terjadinya bencana.
Disisi lain, salah satu pengurus FPRB yang merupakan Ketua Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 32 Kabupaten Boyolali, Ayub Sarjono mengatakan, dimasukkannya RAPI dalam kepengurusan sesuai dengan tupoksi komunikasi dan informasi. Dijelaskan olehnya, ketika RAPI menerima informasi-informasi terkait bencana, maka akan ditampung dan selanjutnya akan diteruskan kepada BPBD yang nantinya akan dikomunikasikan ke petugas lapangan.
“Walaupun sekarang itu udah ada teknologi canggih dengan HP dan sebagainya, tapi kalau tidak ada sinyal akan kesulitan, tapi kalau radio dengan radius berapa itu bisa terkaver, jadi dengan adanya forum pengurangan resiko bencana ini di RAPI ini hubungannya erat sekali.” terang Ayub.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait