BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – SD Negeri 2 Kaligentong, Kecamatan Gladagsari, Boyolali menggelar karya siswa tentang seni yang dihasilkan selama satu tahun ajaran sekolah. Agenda yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari di lingkungan sekolah setempat.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kaligentong, Titiek Murwanti menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar para siswa mampu mempraktikkan dalam kehidupan dengan baik ilmu yang diberikan oleh para guru. Seni yang ditonjolkan pada kesempatan kali ini adalah seni tari pakem yakni tari Gambyong, Bambangan Cakil, dan Ibu pertiwi.
“Itu tari-tari tradisional yang perlu kita lestarikan di akar budaya jawa” katanya saat dijumpai disela acara, Rabu (24/5/2023).
Disampaikan Titiek, kegiatan lain yang dilakukan dalam rangkaian Gelar Karya siswa adalah Market Day yakni praktik pemasaran siswa. Dengan adanya Market Day ini, siswa dapat percaya diri pada kemampuannya dalam hal keterampilan, menawarkan produk, menghitung harga dan lain sebagainya. Hasil karya siswa yang dijual di Market Day ini seperti lukisan, kaligrafi, jilbab yang dilukis batik, dan sulaman.
Dilanjutkannya, Market Day tersebut tidak hanya dikelola oleh sekolah saja, namun juga atas kerjasama dengan masyarakat dan paguyuban wali murid yang terlibat dalam kepanitiaan. Kegiatan rutin ini sudah berlangsung selama empat tahun, namun pada saat pandemi Covid-19, dilakukan secara daring. Khusus hari pertama ini, dilaksanakan Gelar Karya siswa yang bertema tumbuhkan jiwa Pancasila, kemudian hari kedua akan ditampilkan kearifan lokal yang disponsori oleh paguyuban wali murid bersama siswa.
“Bahwa anak-anak sudah pandai belajar praktik baik di sekolah, bagaimana peka terhadap kearifan lokal diantaranya adalah seni Tari Reog tradisi Jawa yang ada di lingkungan masyarakat Desa Kaligentong” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator PAUD Dikdas dan LS Kecamatan Gladagsari, Sudarwati, menyambut baik dan mendukung kegiatan Gelar Karya yang diadakan SD Negeri 2 Kaligentong. Dikatakannya, meski sekolah tersebut bukan Program Sekolah Penggerak (PSP) namun telah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri.
“Sehingga apa yang ditunjukkan, diperbuat SDN Kaligentong ini benar-benar menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah yang lain” ungkapnya.
Editor : Tata Rahmanta