get app
inews
Aa Text
Read Next : GKR Bendara Ajak Wisatawan Liburan dengan Santun: Jaga Etika, Rawat Kebersihan Jogja

Sempat Viral Dijubeli Ribuan Pengunjung, Destinasi Wisata Kalibiru Kini Sepi Wisatawan

Minggu, 02 November 2025 | 11:55 WIB
header img
Sejumlah pengunjung Desa Wisata kalibiru dihibur dengan Tari Angguk, sebagai upaya mengembalikan jumlah kunjungan wisatawan di Kulonprogo, Sabtu (1/11/2025). (foto: kuntadi)

KULONPROGO, iNewsboyolali.id - Desa Wisata Kalibiru yang berada di Padukuhan Kalibiru, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulonprogo sempat viral di era 2015-2017. Ribuan pengunjung berjubel untuk menikmati spot wisata dengan keunggulan panorama alam berfoto di atas pohon berlatar Waduk Sermo dari atas bukit. Kini kunjungan wisata hanya bisa dihitung dengan jari bahkan sesekali tak ada satupun wisatawan datang. 

Ketua Kelompok Pengelola Hutan Kemasyarakatan (KPHK) Mandiri, Sadali mengatakan Desa Wisata Kalibiru berdiri pada 2001 silam. Izin awal mereka boleh memanfaatkan hutan sementara dari 2003 sampai 2008. Berkat pengelolaan hutan yang sempurna, izin pengelolaan tetap akhirnya turun untuk periode 2008-2042. 

“Awal ini adalah hutan produksi, setelah izin tetap kini menjadi hutan lindung,” katanya, sabtu (1/11/2025). 

Warga diperbolehkan mengelola hutan dan menanam aneka jenis tanaman yang bisa dipanen. Hingga akhirnya mereka mengembangkan Desa Wisata Kalibiru yang sempat viral. 

Desa wisata ini pernah booming pada era 2015-2017 silam. Rata-rata kunjungan per hari sekitar 3.000 wisatawan. Saat long weekend jumlah kunjungan tembus 7.000 orang. 

Saat itulah, warga benar-benar mendapatkan berkah keindahan alam. Beragam spot foto dibangun untuk memanjakan wisatawan yang ingin berfoto dengan keindahan panorama alam, khususnya berlatar Waduk Serwo. 

Namun kondisi ini tidak bisa bertahan lama. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia membuat desa wisata ini terpuruk. Berbagai upaya telah dilakukan, namun destinasi tidak kunjung membaik. Bahkan pengelola yang jumlahnya mencapai 200 orang terpaksa bekerja di sektor lain karena tidak ada wisatawan yang datang.  
 
“Kami sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat tetapi tetap tidak bisa bangkit,” katanya.  

Saat ini hanya ada sekitar 5-20 orang pengunjung per hari. Terkadang ada limpahan wisatawan dari paket wisata alam di Kulonprogo. Namun saat sepi, tak ada kunjungan wisatawan juga sempat terjadi. 

“Sebenarnya kami ada demplot tanaman buah-buahan seperti durian alpukat hingga kelengkeng tetapi belum produksi,”  katanya.

Kehadiran kampus yang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat menjadi asa baru. Seperti pembangunan jalur tracking dan camping ground. Mereka berharap paket ini nantinya akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan agar kembali berkunjung. 
 
“Ini bekerja sama dengan UNY, kami diajak studi banding, promosi wisata, sertifikasi pemandu hingga pengembangan UMKM dan budaya,” katanya. 

   
Koordinator Kedai Reka UNY, Nursida Arif mengatakan, pihaknya mendapatkan hibah dari Kemenristekdikti dalam wujud Kedai Reka. Program ini untuk membangkitkan kembali Desa Wisata Kalibiru yang mati akibat Covid-19 dan desa wisata di sekitarnya. 

Beberapa porgram yang sudah berjalan, dengan mengajak pengelola mengikuti pelatihan dan sertifikasi pramu wisata. Kemendes dan PDTT juga dihadirkan untuk mendampingi program ecowisata berkelanjutan. 

“Kami akan kembangkan camping ground dan jalur tracking untuk mendukung sport tourism,”ujarnya. 

Diakuinya, keberadaan hutan lindung ini lebih fokus pada konservasi. Pengelola tidak bisa menebang tanaman secara sembarangan. Namun bisa memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat.

Kedai Reka ini juga melakukan pendampingan dalam pembuatan konten promosi di media sosial. Tujuannya untuk meningkatkan engagement dan promosi wisata.  

“Kami juga dampingi UMKM agar lebih berdaya dan bisa jualan lagi termasuk dengan pentas seni budaya,” katanya. 

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut