Inkubasi Bisnis Kawula Muda, Remaja Jogja Harus Ciptakan Lapangan Kerja

YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id - Dinas Koperasi dan UKM DIY menggelar inkubasi bisnis kawula muda untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan muda. Kegiatan ini hasir untuk menekan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.
Kegiatan ini diikuti 46 peserta dari lima kabupaten/kota se-DIY selama tiga hari dari 25-27 Agustus 2025. Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari program pembekalan keterampilan wirausaha bgai pelajar yang telah memulai usaha yang digagas Disdikproa DIY sejak 2022.
Nantinya peserta akan diseleksi menjadi 28 orang yang benar-benar bisa naik level. Dalam program ini mereka akan menyelesaikan bisnis plan, dan perhitungan anggaran. Peserta akan didampingi dalam perencanaan hingga pemasaran digital sampai akses permodalan.
“Harapan kami ini bisa mendorong lahirnya wira usaha mudayang matang, adaptif terhadap teknologi dan memiliki daya saing sehingga bisa berkontribusi dalam pembangunan perekonomian di DIY dan penciptaan lapangan kerja,” kata Bio Hadikesuma, penyelenggara sekaligus owner Bio Hadikesuma Management Training and Consulting (BMHTC), di sela pelatihan.
Peserta juga akan didampingi oleh mentor dan menjawab lebih dari 400 pertanyaan seputar bisnis dan usaha. Mereka akan diajak berdikusi untuk memecahkan permasalahan.
“Mereka harus memiliki ekosistem yang kuat dalam membangun usaha,” katanya.
Para peserta merupakan pelajar dan sebagian sudah alumni. Mereka sudah memiliki rintisan usaha dan sudah berjalan, seperti Silpi Oktria Ekawati yang sudah memiliki usaha mie ayam dan bakso Kak Pita yang ada di Alun-alun Paseban, Bantul.
Silpi mengaku usahanya sudah berjalan dan dilakukan sepulang sekolah. Setiap harinya dia bisa menjual antara 20-50 mangkuk mie ayam dan bakso.
“Selama ini saya jualan biasa. Sekarang saya diajari bagaiaman mengelola keuangan, pemasaran dan membuat inovasi usaha,” katanya.
Sementara itu Sella Ayu Saraswati mengaku telah membuka usaha bakmi Maju Tak Gentar. Berbeda dengan warung bakmi pada umumnya, mereka mengombinasikan dengan musik jazz.
“Setiap minggunya ada komunitas jazz, ada pop hingga keroncong. Jadi pengunjung selaian menikmati bakmi yang lezat juga suasana dengan iringan musik live,” katanya.
Program inkubasi bisnis ini dirasa sangat penting untuk meningkatkan usahanya. Selama ini dia mereka masih pemula dan kini ditantang untuk berkembang.
Editor : Tata Rahmanta