Pemkab Boyolali Luncurkan KKI QRIS, Percepat Transaksi dan Dukung UMKM Digital

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bersama Bank Indonesia dan Bank Jateng resmi meluncurkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS, sebuah inovasi digital untuk mempercepat transaksi keuangan pemerintah. Acara peluncuran berlangsung di Pendopo Gede Boyolali pada Selasa (29/7/2025).
Peluncuran ini menjadi langkah konkret dalam mendukung program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dari pemerintah pusat. Dengan KKI QRIS, transaksi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dilakukan secara cepat, aman, dan transparan.
Dalam sambutannya, Bupati Boyolali Agus Irawan mengajak seluruh OPD untuk segera beralih ke sistem pembayaran digital. Ia menekankan bahwa digitalisasi ini tidak hanya mempercepat realisasi anggaran, tetapi juga mendukung perputaran uang di masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM.
“Dengan QRIS ini, kita berharap perputaran ekonomi di Boyolali bisa bergerak lebih cepat. UMKM pun tidak perlu menunggu lama untuk menerima pembayaran,” ujar Bupati Agus.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menjelaskan bahwa sistem ini akan terintegrasi melalui layanan mobile banking. OPD hanya perlu menunjuk satu pengguna resmi yang akan bertanggung jawab dalam transaksi digital. QRIS bisa digunakan untuk transaksi hingga Rp 10 juta dan telah dijamin keamanannya oleh Bank Indonesia.
Direktur Digital dan Bisnis Konsumer Bank Jateng, Eko Tri Prasetyo, menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung pengelolaan KKI QRIS. Ia berharap program ini dapat meningkatkan volume transaksi digital, memperkuat transparansi, dan mempercepat layanan keuangan pemerintah.
Sebagai bentuk percontohan, Sekretaris Daerah Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, turut menjajal transaksi pertama menggunakan KKI QRIS usai acara peluncuran.
Langkah Pemkab Boyolali ini diharapkan menjadi contoh daerah lain dalam mengakselerasi digitalisasi keuangan serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan UMKM lokal.
Editor : Tata Rahmanta