get app
inews
Aa Read Next : Presiden Joko Widodo Resmikan Tol Solo-Yogya Seksi I Kartosuro-Klaten

Petugas BPK Wilayah X Survei Temuan Komponen Candi di Situs Tampir Boyolali

Rabu, 24 Juli 2024 | 20:20 WIB
header img
Mengunakan alat GPR petugas mencari informasi arkeologi guna mendukung temuan situs Candi Tampir, Musuk, Boyolali, Rabu (24/7/2024). Foto: iNewsBoyolali.id

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id  – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY melakukan survei potensi arkeologi di situs Candi Tampir, Kecamatan Musuk, Kabupaten  Boyolali. Penelitian tersebut akan dilakukan selama dua hari, Rabu-Kamis (24-25/7/2024).

Penelitian diawali dengan membersihkan rumput yang menutupi situs serta meratakan tanah yang bergelombang agar tidak menggangu alat GPR yang digunakan untuk mencari informasi arkeologi guna mendukung temuan sebelumnya.

Ditemui di sela-sela penelitian, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Pemugaran, Muhammad Junawan, mengatakan bahwa kami bersama  teman-teman melakukan survei potensi arkeologi di Situs Candi Tampir dari hasil inventarisasi beberapa tahun lalu.

“Ya, memang ditemukan sejumlah komponen candi komponen atap, berupa  bagian kemuncak candi, lingga patok, dan beberapa komponen batu yang biasanya ditemukan atau dijumpai dalam bangunan candi tapi belum bisa diidentifikasi ada tubuh candi,” katanya, Rabu (24/7/2024).

Setelah melihat potensi di permukaan, petugas kemudian akan melihat potensi yang ada di dalam tanah tanpa harus menggali tanah yaitu dengan GPR. Dengan alat tersebut, BPK X berharap dapat mengetahui gejala di dalam tanah untuk mendukung potensi yang ada di permukaan tanah.

Dengan alat  GPR akan mendeteksi anomali atau gejala tanah yang membentuk spektrum. Ketika terdapat temuan batu, maka akan ada garis berbeda dibandingkan tidak ada batu. Sehingga, ketika garis-garis membentuk pola, maka patut diduga terdapat struktur candi.

Alat tersebut dapat mendeteksi struktur batu di bawah tanah hingga kedalaman sekitar 10 meter. Hasil dari survei bakal diolah tim dan dianalisis dalam waktu kurang lebih satu pekan.

Selanjutnya, tim kemudian akan mengolah data yang diperoleh dari penelitian ini. Setelah diolah, data itu akan dilakukan analisis. Dan nantinya tim dapat menyimpulkan dugaan bentuk bangunan Candi Tampir.

“Ketika hasil analisis menunjukkan ada candinya, tentu akan ditindaklanjuti dengan melakukan ekskavasi.”

Meski belum mengetahui secara pasti, pihaknya menduga Candi Tampir ini merupakan peninggalan masa Mataram kuno. Hal itu terlihat dari corak dan batu- batu yang ditemukan pada permukaan.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut