get app
inews
Aa Text
Read Next : Kemarau, Warga Lereng Gunung Merapi Klaten Mulai Krisis Air

Syawalan, Warga di Desa Sruni Boyolali Mengarak Ratusan Sapi Keliling Kampung

Sabtu, 29 April 2023 | 15:09 WIB
header img
Ratusan warga di Desa Sruni Kecamatan Musuk, Boyolali Jawa Tengah,bersiap mengarak sapi keliling kampung dalam Tradisi Bakdan sapi, Sabtu (29/4/2023) pagi.(Foto: dok. iNewsBoyolali.id).

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  Tradisi Bakdan sapi dilakukan ratusan warga di lereng Gunung Merapi, Desa Sruni Kecamatan Musuk, Boyolali Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2023) pagi. Tradisi unik tersebut dilakukan setiap hari kedelapan setelah Idul Fitri bulan Syawal yang bertepatan dengan lebaran ketupat.

Acara digelar di sepanjang jalan desa dan diikuti oleh seluruh warga masyarakat Desa Sruni yang 98 persen berprofesi sebagai petani sapi perah.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sruni, Jaman, menjelaskan bahwa tradisi Bakdan Sapi sudah secara turun-temurun dilakukan dan diikuti kurang lebih 500 ekor sapi. Diawali dengan tradisi kupatan oleh warga desa, yang kemudian para petani sapi mengeluarkan sapinya untuk dimandikan dan diberi wewangian serta dikalungi dengan ketupat kemudian diarak keliling kampung untuk bertemu sapi-sapi lain di desanya.

"Tujuannya adalah untuk mempererat persatuan dan kesatuan karena kami sebagai petani mayoritas atau 98 persen penduduk sini adalah petani dan berternak sapi terutama sapi perah." ungkapnya saat ditemui Boyolali.go.id di lokasi, Sabtu (29/4/2023).

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan jika tradisi Bakdan Sapi tersebut merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan. Masyarakat Desa Sruni ini sangat menyatu dengan hewan ternaknya, sehingga setiap hari ke delapan Idul Fitri yang merupakan lebaran ketupat diidentikkan dengan Bakdan Sapi diwujudkan dengan bentuk kirab agar sapinya bahagia, sehingga nanti sapi-sapi tersebut akan membalas dengan produksi susu yang melimpah yang akan berdampak baik bagi perekonomian warga.

"Kami sangat berharap dilestarikan, lebih dimajukan lagi sehingga menjadi kekayaan adat istiadat bagi masyarakat yang tentu berefek domino untuk ajang bersilaturahmi, saling melihat sapi temannya, saling belajar sehingga akhirnya meningkatkan kesejahteraan." ujarnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut