get app
inews
Aa Text
Read Next : Halal Bihalal Tingkatkan Sinergitas dan Solidaritas Tripilar di Wilayah Batuwarno

Heboh! Ribuan Pedagang Sate se-Jabodetabek Ngumpul di Boyolali

Rabu, 26 April 2023 | 12:46 WIB
header img
Ikatan Kerukunan Keluarga Glagahombo (IKKG) halal bihalal di kampung halaman Dukuh Glagahombo, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023).

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  Ribuan pedagang sate diperantau yang tergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Glagahombo (IKKG) ngumpul bareng dalam rangka halal bihalal di kampung halaman di Dukuh Glagahombo, Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023).

Ketua IKKG, Sujadi, mengatakan, IKKG merupakan komunitas warga Glagahombo yang ada di perantauan. Komunitas ini berdiri sejak tahun 1982 dan sampai sekarang sudah beranggotakan seribuan jiwa atau 500 kepala keluarga (KK).

Anggota IKKG tersebar di Jabodetabek. Di perantauan, warga mengembangkan usaha turun temurun yakni jualan sate dan tongseng.

"Alhamdulillah hari ini IKKG mengadakan acara halal bihalal yang digelar setiap 5 tahun sekali. Kegiatan juga diikuti warga kampung," ujar Sujadi saat ditemui tvOnenews.com, Rabu (26/4/2023).

Sujadi menjelaskan, rangkaian kegiatan halal bihalal diisi dengan berbagai macam acara antara lain talk show, tausiyah, sarasehan, dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit.

"Selama ini para perantau anggota IKKG secara berangsur-angsur juga memberikan perhatian atau kepedulian ke kampung halaman. Hal ini sesuai slogan IKKG yakni guyub rukun peduli kampung. Kepeduliannya mulai dari membantu perbaikan jalan, tempat peribadatan, tempat pendidikan, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat," imbuhnya.

Kadus Glagahombo, Dibyanto, mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh IKKG. Selama ini, IKKG telah sukses di tanah perantauan dengan berjualan sate dan tongseng. Keberadaannya juga sangat membantu warga di kampung.

Di kampungnya, mayoritas warga menekuni usaha jualan sate dan tongseng. Sekitar 50 KK berjualan dengan merantau di Jawa Tengah dan lebih dari 500 KK berjualan di Jabodetabek.

"Warga di sini mayoritas pedagang sate, karena memang dari nenek moyang kita. Dulu jualannya pakai angkringan dipikul keliling Solo. Kemudian anak-anak keturunannya ikut berjualan sate hingga merantau di Jakarta dan sekitarnya. Alhamdulillah bisa mendongkrak ekonomi warga, dan mengurangi pengangguran," ujarnya.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut