get app
inews
Aa Read Next : Menyambut HATN dan WED 2024, PINSAR Gelar Berbagai Acara

Waspadai Gejala TBC Pada Anak , Demam Lebih dari Dua Minggu

Jum'at, 24 Maret 2023 | 21:11 WIB
header img
Hari TBC Sedunia RSUD Simo, Boyolali, Jawa Tengah menggelar kegiatan edukasi kesehatan ke seluruh masyarakat di sekitar rumah sakit, Jumat (24/3/2023).(Foto: dok. iNewsBoyolali.id)

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  RSUD Simo, Boyolali, Jawa Tengah menggelar kegiatan edukasi kesehatan ke seluruh masyarakat di sekitar rumah sakit. Kegiatan tersebut dilakukan  dalam rangka memeriahkan Hari Tuberkulosis Sedunia atau Hari TBC Sedunia , Jumat (24/3/2023).

dr.Lusia Putri Wijayanti,M.Sc.,Sp.A  dokter spesialis anak RSUD Simo, yang juga sebagai anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI) Surakarta, menjelaskan, terkait materi edukasi kesehatan pada peringatan Hari TBC Sedunia kali ini adalah mengenai TBC pada anak.

"Gejala TBC di anak itu banyak, biasanya yang sering kami dapati adalah demam lebih dari dua Minggu, batuk lebih dari dua Minggu, berat badan sulit naik, kadang ada benjolan di leher maupun di tulang. Gejalanya gak spesifik seperti batuk pilek, tapi biasanya gejalanya banyak jadi perlu di periksa oleh dokter," jelas Lusia yang juga sebagai anggota IDAI Surakarta.

Ada beberapa langkah untuk pencegahan TBC, salah satunya bisa dengan pemberian imunisasi BCG. Namun imunisasi ini tidak memberikan proteksi 100 persen tapi hanya untuk mengurangi TBC yang berat seperti TBC otak.

"Di anak-anak sendiri cukup sering untuk TBC. TBC di anak sering di dapat karena adanya kontak dari TBC dewasa yang sudah terkena TBC. Jadi di anak sendiri gak akan menularkan sesama anak kecil tapi di dapat dari TBC dewasa," ujarnya.

Lusia menambahkan, pihaknya tak mengetahui secara pasti jumlah total anak penderita TBC di Boyolali. Namun untuk pasien anak yang kontrol untuk mengambil obat di RSUD Simo rata-rata ada satu orang anak per hari.

"Kalau penegakan diagnosis kadang sebulan bisa dua sampai lima pasien ada. Namun kategorinya ringan. Kalau berat kita jarang dapat," tambahnya.

Melalui Hari TBC Sedunia pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengeliminasi zero TBC. TBC walaupun penyakit yang bisa disembuhkan tapi dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Termasuk bisa menimbulkan stunting pada anak.

"Jadi jika misalnya ada TBC dewasa kita perlu skrining untuk anak-anak kecil di bawah balita, sebab ada risiko tertular TBC. Target di Indonesia tahun 2050 zero TBC baik dewasa maupun anak-anak, kalau untuk eliminasi tahun 2030," imbuhnya

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut