BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) merupakan gerakan perubahan untuk mentransformasikan sekolah menjadi tempat yang ideal bagi para siswa. Perbahan dari akar rumput memerlukan kerja sama antara guru dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diungkapkan leader GSM Boyolali, Danang Dwi Karnanto saat mengunjungi sekolah dasar negeri (SDN) 5 Juwangi berbasis GSM.
Danang mengatakan, yang menjadi sasaran GSM adalah sekolah sekolah tingkat SD Negeri di daerah pinggiran Boyolali sehingga para siswa merasa nyaman dan cinta dengan sistem pembelajaran karena lingkungan di sekolah benar benar berpihak pada siswa,
“Kita ciptakan atmosfer yang menyenangkan, yang memerdekan mereka. Sehingga mereka benar benar cinta dengan sekolah, mereka cinta dengan situasi di sekolah,”katanya kepada wartawan, Kamis(8/12/2022).
Menurutnya, GSM ini terbentuk dari komunitas bawah atau akar rumput yang tidak bisa menunggu pemerintah pusat untuk melakukan perubahan, namun, sekolah pinggiran ini agar menjadi sekolah yang berkualitas.
“Meskipun sekolah ini berada di wilayah pinggiran, namun keinginan komunitas ini, sekolah yang tidak kalah dengan sekolah tingkat internasional. Kalau sekolah negeri dipinggiran itu rumornya seperti kurang maju dan kurang memenuhi harapan masyarakat,”ujar Danang.
Ia mengatakan, pola sekolah GSM merupakan, sistem pembelajaran para siswa yang memiliki karya, dan karya tersebut menjadikan solusi bagi mereka. Sehingga dalam pembelajaran siswa tidak harus dapat mengerjakan LKS, menjawab soal ujian, namun mereka harus benar benar punya penalaran dan pengalaman. Harapanya sekolah mampu memberikan bakat,passion, penalaran dan talenta terbaik bagi siswa.
“Mereka harus bisa merumuskan apa yang terjadi disekitarnya, memiliki karya, berpengalaman. Jadi tidak hanya dapat mengerjakan LKS, dapat menjawab soal ujian,” kata dia.
Ia menambahkan, dalam pembelajaran sistem GSM ini orang tua wali murid ikut berperan aktif dalam kegiatan, sehingga tidak hanya guru sekolah saja yang harus berperan dalam pendidikan ini, masyarakat juga ikut berperan.
“Sebagai contoh dalam kegiatan di SDN 5 Juwangi ini, kegiatan seperti cukup menarik. Warga masyarakat ikut berperan, orang tua wali murid ikut berperan. Inilah yang dimaksut sekolah gerakan sekolah menyenangkan,”tandasnya.
Ada beberapa sekolah yang melakukan school expo, yakni SDN 5 Juwangi, SDN Sampetan,SDN 2 Kadipaten,SDN 1 Demangan, SDN 1 Kemasan, SDN 2 Jelok, SDN 2 Penggung,SDN Kebongulo,SDN Mojolegi dan SDN Kauman Wonosegoro, Boyolali.
“GSM ini lahir di Jogjakarta dan merambah ke Boyolali. Sementara ini di Boyolali sudah ada 10 sekolah dasar bersama sama dengan GSM, hampir semua SD ini berada di wilayah pinggiran Boyolali,”kata dia.
Editor : Tata Rahmanta