YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id - Ekonomi halal tidak bisa lagi dipandang sebagai isu keagamaan, karena telah menjadi strategi ekonomi global. Perkembangan ekonomi halal sangat pesat di seluruh belahan dunia.
“Nilai perdagangan halal dunia mencapai USD 3,1 triliun pada tahun 2018, dan diperkirakan menjadi USD 5 triliun pada 2030,” kata Reni Rosari, Ketua Pelaksana 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES) 2025, disela pertemuan ICIHES di Yogyakarta, Selasa (4/11/2025).
Nilai industri halal di Indonesia mencapai USD 184 miliar pada tahun 2020 dan diproyeksikan menjadi USD 281,6 miliar pada 2025. Data ini menunjukkan bahwa ekonomi halal tidak lagi dipandang sebagai isu keagamaan semata.
“Ekonomi halal telah menjadi strategi ekonomi global yang mencakup pangan, farmasi, kosmetik, keuangan, pariwisata, hingga tata kelola rantai pasok global,” ujar Ketua Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PD PIIH) Sekolah Pascasarjana UGM ini.
ICIHES merupakan konferensi akademik dan profesional tingkat internasional bagi ilmuwan, pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan komunitas global untuk mendiskusikan perkembangan riset, kebijakan, dan praktik ekonomi syariah dan industri halal. ICIHES diselenggarakan secara berkala sebagai platform pertukaran ilmu pengetahuan, penguatan jejaring riset, dan pembentukan rekomendasi strategis untuk pembangunan ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
