BOYOLALI, iNewwsBoyolali.id – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), deretan pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik kemerdekaan di sepanjang Jalan Pandanaran, Boyolali Kota.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, saat ini mereka harus menelan pil pahit karena penjualan sepi, jauh dari masa-masa kejayaan mereka beberapa tahun lalu, akibat gempuran pedagang daring yang menawarkan harga jauh lebih murah.
Salah satu pedagang, Ujang Gandi asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku sudah 16 tahun berjualan di Boyolali setiap menjelang 17 Agustus. Biasanya ia membawa sekitar 80 kodi bendera dan pernak-pernik kemerdekaan untuk dijual bersama keluarganya sejak akhir Juli hingga awal Agustus. Pada 2022 lalu, semua dagangannya ludes terjual dengan omzet Rp2 juta hingga Rp3 juta per hari.
Namun, tahun ini cerita berbeda. Hingga awal Agustus, stok masih menumpuk. "Omzet Rp1 juta sehari saja susah sekarang. Banyak pembeli lari ke online," ujar Ujang sambil merapikan dagangannya, Jumat (8/8/2025)
Harga yang ia tawarkan untuk bendera ukuran kecil 90 cm adalah Rp15 ribu, ukuran sedang Rp40–50 ribu, umbul-umbul kecil Rp25–30 ribu, dan umbul-umbul besar panjang 10 meter mencapai Rp250 ribu.
“Kalau, di aplikasi belanja online, bendera serupa bisa dibeli mulai Rp5 ribu, dan umbul-umbul hanya Rp20 ribu,” ucap Ujang
Kondisi ini membuat pedagang konvensional semakin tertekan. Meski demikian, Ujang dan pedagang lain tetap bertahan berjualan di Boyolali,
“kami berharap semua dagangan habis sebelum perayaan 17 Agustus, sehingga bisa membawa pulang hasil ke kampung halaman di Garut," pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
