GROBOGAN,iNewsBoyolali.id–KKonferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Grobogan ke-7 di Gedung Riptaloka Pemerintah Daerah Grobogan berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi setelah salah satu calon ketua dan tim pendukungnya menolak hasil pemilihan yang menetapkan Harsono sebagai ketua terpilih secara aklamasi.
Dalam sebuah video amatir yang beredar, tampak aksi saling dorong hingga hampir terjadi kontak fisik antara tim keamanan, pengurus, dan para pendukung dua calon, yakni Harsono dan Rinduwan. Suasana memanas ketika pendukung Rinduwan meneriakkan penolakan terhadap keputusan panitia saat musyawarah tengah berlangsung.
Rinduwan yang juga calon ketua, secara tegas menolak hasil Konfercab tersebut. Ia menilai proses pemilihan tidak adil karena keputusan aklamasi diambil tanpa adanya mufakat atau pemungutan suara.
"Saya merasa dipaksa menyetujui hasil yang belum disepakati bersama," ujarnya. Penolakan ini disusul aksi walk out oleh Rinduwan dan enam Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor di Grobogan.
Sementara itu, Muridan, salah satu anggota tim pemenangan Rinduwan, menyebut adanya keberpihakan panitia serta dugaan intervensi dari pimpinan wilayah dan pusat GP Ansor.
"Ada penyalahgunaan wewenang dan ketidakterbukaan dalam proses pendaftaran bakal calon ketua," katanya.
Di sisi lain, Harsono yang kembali terpilih sebagai ketua GP Ansor Grobogan untuk periode 2025–2029, menyatakan komitmennya untuk menuntaskan program-program yang sebelumnya belum selesai. Ia juga menegaskan akan merangkul seluruh pengurus dari tingkat ranting hingga cabang.
"Kami akan fokus pada program kemandirian anggota dan menjalin kerja sama dengan dinas terkait seperti pertanian dan peternakan," ungkap Harsono.
Tim Rinduwan menyatakan tengah menyiapkan langkah hukum untuk menggugat panitia pelaksana serta jajaran pengurus wilayah dan pusat GP Ansor yang dianggap tidak netral dalam proses pemilihan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
