Tidak Ingin Membebani Keluarga, Seorang Pria di Boyolali Tinggal di Tenda Sendirian

Tim iNews.id
Pardi Mbabung atau Thunder saat berada di dalam tenda. Foto: iNewsBoyolali.id

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Seorang pria bernama Pardi Mbabung atau Thunder berusia 49 tahun, warga Kabupaten Boyolali, memilih tinggal di ladang  di pinggir sungai sendirian dengan mendirikan tenda tidak layak huni.

Dengan beralaskan tikar dengan beberapalembar kalin lusuh dan atap terpal berwarna biru berukuran 4 x 2 meter, pria yang kesehariannya kerja serabutan tersebut memilih tinggal di ladang sendirian selama satu tahun lebih. 

Pardi  mengaku tinggal di bawah tenda setahun lalu sejak memutuskan tidak ingin menyusahkan keluarga. Ia akhirnya tinggal di tenda terpal berwarna biru dan baliho bekas dan menyendiri.

“Saya tinggal di sini [tenda] sudah setahun karena punyanya ini. Misal saya punya hotel atau rumah, pasti tinggal di sana,” kata dia saat berbincang dengan wartawan, Minggu (2/6/2024).

Untuk makan sehari-hari, ia memasak sendiri di tendanya, dari pemberi kerja, dan sesekali membeli di luar.

Sehari-hari ia mencuci, mandi dan lain-lain di sungai bawah. Lalu mengambil air untuk memasak untuk masjid terdekat.

Pardi menceritakan ketika hujan deras melanda, air masuk ke dalam tendanya. Ia mengatakan di tengah kondisi tersebut tetap bisa tidur. Ia mengaku nyaman-nyaman saja tinggal di bawah tenda.

Ia menjelaskan tidak ada dukanya tinggal di tenda karena diniatkan tirakat untuk mendapatkan ilham.

Sebelum tinggal di ladang, pria 49 tahun tersebut mengaku sempat berpindah-pindah tempat tinggal bersama saudaranya bahkan orang yang memberinya pekerjaan. Namun, ia merasa tidak enak hati tinggal bersama orang lain terus.

Ia mengatakan ia bekerja serabutan sebagai buruh bangunan dan tani. Uangnya sehari-hari, tutur dia, tak cukup untuk menyewa indekos.

“Enggak punya [uang] untuk kontrak, tapi pokoknya seadanya saja. Ada yang longgar [membantu] gratis, saya maturnuwun tapi pekewuh [tidak enak hati]. Masa saya dibantu tapi hanya duduk manis. Saya sukanya diberi kerjaan,” kata dia.

Pardi mengaku tak hanya ada orang baik menawarkan indekos, ada pula yang ingin membuatkan rumah permanen. Namun, ia khawatir kalau menyusahkan orang lain karena pasti biayanya cukup mahal.

Sementara itu, orang yang pertama kali menemukan Pardi Mbabung, Agus Supriyadi, menceritakan kali pertama bertemu dengan pria yang hidup di tenda tersebut karena melihat sepeda motor yang selalu terparkir di ladang.

Ia yang hampir setiap hari lewat jalan dari tempat kerja tersebut merasa curiga dengan adanya sepeda motor tersebut. Agus lalu mengecek ke ladang tersebut dan melihat ada sebuah tenda berdiri tersembunyi di ladang.

“Saya pertama kali bertemu sekitar dua pekan lalu. Pertama kali mengecek dan tahu ada tenda itu. Saat mengecek bersama anak saya yang SD itu ternyata tidak ada. Anak saya ingin mengecek lagi sampai ketemu sama penghuni tendanya,” kata dia.

Memperkirakan ada penghuni, ia datang sehari setelahnya dengan membawa sembako, mi, dan makanan lain. Kagetnya dia bertemu dengan Pardi yang ternyata adalah tetangganya saat tinggal di Siswodipuran, Boyolali.

Ia menceritakan Pardi telah pindah lama dan tidak tahu kabarnya. Agus juga mengenal Pardi sebagai seniman seni taman di Boyolali.

“Mas Pardi itu seniman yang luar biasa. Cuma sepertinya dia lebih enjoy tinggal sendiri, terlebih di bantaran sungai. Saya sudah tiga kali mendengar berita orang tinggal di tenda, tapi baru kali ini saya lihat,” kata dia.

Ia mengatakan sempat mengajak Pardi untuk tinggal di tempatnya yang kosong. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Pardi.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network